VISI DAN MISI

VISI :

BERTAQWA, UNGGUL DALAM PRESTASI, TERAMPIL DAN BERBUDI LUHUR


MISI :

1. Mengembangkan siswa untuk melaksanakan ajaran agama

2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

3. Mengembangkan prestasi Siswa

4. Memotivasi siswa untuk berprestasi

5. Meningkatkan disiplin warga sekolah

6. Menumbuhkembangkan semangat rasa cinta bangsa dan negara

7. Mengembangakan jiwa seni dan budaya serta kesetiakawanan

8. Menumbuhkembangkan rasa cinta kebersihan, keindahan, keamanan, kesehatan dana kekeluargaan

Cari Blog Ini

Kamis, 20 September 2012

MANFAAT OUTBOND

By: yudho
Secara umum manfaat kegiatan outbound dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan interpersonal maupun intrapersonal peserta outbound. Karena memang dalam aktivitas outbound tantangan yang dihadapi selalu memaksa setipa peserta untuk mengukur diri atau bercermin tentang kemampuan fisiknya, keyakinan mentalnya dan kecerdasan berpikirnya. Manfaat outbound secara umum :

Manfaat psikologis

Pelaksanaan outbound selalu dilaksanakan dengan aktifitas petualangan di alam terbuka, maka ciri utamanya : adanya resiko yang nyata dalam kegiatan, tantangan yang ada bukan merupakan aktifitas yang dilakukan oleh orang umum, dan kegiatan outbound mengandung ketidakpastian yang tinggi. Pengalaman yang didapat dalam kegiatan outbound :
  • » Pengalaman menghadapi tantangan yang beresiko
  • » Pengalaman mengelola takut yang bergejolak
  • » Pengalaman mengendalikan stress dalam diri
  • » Pengalaman mengukur kemampuan diri
  • » Pengalaman menumbuhkan keberanian mencoba sesuatu yang baru
  • » Pengalaman mendapatkan keberhasilan melewati tantangan
Pengalaman diatas akan terekam dan teringat dipikirannya dalam rentang waktu yang lama dan berdampak positif  secara psikologis, antara lain :
  • » Menumbuhkan rasa percaya diri
  • » Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
  • » Meningkatkan harga diri (Self efficacy)
  • » Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan  lingkungan baru
  • » Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
  • » Memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru
Manfaat sosiologis
Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau kelompok. Sehingga ada pengalaman berinteraksi dengan orang lain dalam menghadapi tantangan yang sama, pengalaman itu antara lain:
  • » Pengalaman dibantu teman saat dalam kesulitan
  • » Pengalaman berkomunikasi dengan teman baru
  • » Pengalaman saat harus berbagi dengan teman lain
  • » Pengalaman harus bekerja secara kelompok
  • » Pengalaman saat mendapat apresiasi positif dari teman
  • » Pengalaman saat mendapat dukungan dari teman
  • » Pengalaman saat mendapat masukan dari teman
Pengalaman – pengalaman diatas berdampak sosiologis, antara lain :
  • » Mengembangkan sikap peduli pada orang lain
  • » Mengembangkan kemampuan komunikasi
  • » Mengembangkan rasa memiliki
  • » Mengembangkan kemapuan untuk memberi umpan balik positif
  • » Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan
  • » Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri

Manfaat edukasional

Pelaksanaan outbound yang berbasis alam akan dijadikan media implementasi pengetahuan teori yang di dapat peserta outbound, sehingga timbul pengalaman :
  • » Pengalaman menjaga kebersihan lingkungan bermain
  • » Pengalaman menanam pohon untuk menjaga kelestarian
  • » Pengalaman menyelesaikan masalah dalam permainan
  • » Pengalaman diskusi tentang perjalanan kegiatan outbound
  • » Pengalaman membuat perencanaan sebelum kegiatan
  • » Pengalaman presentasi akhir tentang hasil kegiatan
  • » Pengalaman refleksi tentang permainan
Pengalaman diatas meberi manfaat edukasional yang meliputi ketrampilan dan pengetahuan dengan hal – hal berikut di bawah ini :
  • » Mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor
  • » Meningkatkan pengetahuan tentang konservasi alam
  • » Meningkatkan kesadaran pentingnya daya dukung lingkungan dalam kehidupan
  • » Meningkatkan tanggungjawab dalam melestarikan lingkungan
  • » Mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
  • » Mengembangkan penguasaan akademis
  • » Meningkatkan kesadaran dan klarifikasi nilai kehidupan

Manfaat phisikal

Pelakasanaan kegiatan diluar ruang dapat dipastikan memerlukan aktifitas fisik yang lebih besar, sehingga membewrikan rangsangan pembelajaran yang lebih optimal :
  • » Pengalaman menyelesaikan tantangan permainan tali
  • » Pengalaman menyelesaikan trekking
  • » Pengalaman menjaga kebugaran tubuh
  • » Pengalaman mengelola kelelahan tubuh
Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat dan hasil positif dari kegiatan outbound, antara lain :
  • » Meningkatkan kesegaran jasmani
  • » Mengembangkan ketrampilan organ tubuh
  • » Mengembangkan kekuatan tubuh
  • » Melatuh kemampuan koordinasi gerak tubuh
  • » Memberikan porsi latihan tambahan
  • » Mengembangkan keseimbangan tubuh

Manfaat spiritual

Manusia diciptakan Allah dilengkapi dengan : AKAL QOLBU NAFSU. Akal, adalah materi organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk memilih, menganalisa, membandingkan informasi dari obyek nyata, kejadian, dan lain-lain. Secara umum fungsi dari akal adalah :
  • » Menggali pengetahuan dengan nalar
  • » Menyimpan pengetahuan
  • » Menyimpulkan hal yang belum diketahui dengan pengetahuannya
  • » Menggabungkan berbagai informasi menjadi informasi baru
Qolbu, merupakan materi organik yang berdaya emosi. materi ini bekerja meneruskan suara Ilahiyah (dari ruh), berpihak pada hal yang baik dan memutuskan untuk berprilaku. Fungsi qolbu :
  • » Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa
  • » Menjadi pusat kesadaran moral
  • » Menjadi pusat kesabaran
  • » Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan
Nafsu, komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia selalu dalam pengaruh dan dorongan untuk melakukan sesuatu atau dorongan untuk menghindari sesuatu.
Contoh dorongan untuk melakukan sesuatu :
  • » Menjadi seorang yang berprestasi
  • » Menjadi seorang ketua
  • » Menjadi seorang yang terbaik
Contoh dorongan untuk menghindari sesuatu :
  • » Malas
  • » Boros
  • » Curang
  • » Tidak mau mematuhi peraturan
Kaitannya dengan aktifitas outbound, ketiga materi (AKAL NAFSU QOLBU) mempunyai peran berupa pengalaman :
  • » Muncul pengetahuan baru, pemahaman baru, ide atau inspirasi baru, dari hasil kerja akal. Contoh : Pemahaman tentang kenapa alam diciptakan untuk manusia ?
  • » Munculnya rasa keberanian, ketakutan, kasih sayang, kebencian, kegembiraan, contoh : Tumbuhnya rasa cinta dan peduli dengan alam sekitar
  • » Munculnya keinginan untuk berperan dalam menjaga kelestarian alam
  • » Munculnya keinginan untuk berperan mengurangi polusi yang merusak kelestarian alam sekitar
Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat secara spiritual dari hasil positif mengikutu kegiatan outbound, antara lain :
  • » Meningkatkan keinginan selalu berbuat sebaik mungkin pada diri sendiri maupun orang lain
  • » Meningkatakn sikap berani, tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah yang ada
  • » Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan
Outbound merupakan kegiatan yang berbasis petualangan di alam bebas dengan menunjang 3 aspek : cognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (tindakan), yang kemudian diharapkan akan memotivasi keberhasilan seseorang.
Keberhasilan seseorang ditentukan oleh :
  • » 45 % attitude (sikap / moral)
  • » 10 % knowledge (pengetahuan)
  • » 20 % practice (praktek)
  • » 25 % skill (ketrampilan)
Outbound sebagai metodologi akan berjalan efektif bila mengacu pada :
  • » perkembangan psikomotorik
  • » perkembangan intelektual
  • » perkembangan emosional
Dari manfaat outbound diatas akan berbeda tingkat hasil yang diperoleh, berikut diuraikan contoh fokus manfaat kegiatan outbound, sesuai dengan tingkatan atau klasifikasi, (John l. Luckner, (1997), Processing the experience Strategies to enchace and generalize learning)

KTSP


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).[1]
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
  • kerangka dasar dan struktur kurikulum,
  • beban belajar,
  • kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan
  • kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
http://id.wikipedia.org

Rabu, 19 September 2012

MENGHINDARI MALAS BELAJAR

Dibawah ini merupakan beberapa tips agar anak agar tidak malas belajar:

1. Jadilah contoh yang baik buat anak.
Orang tua merupakan panutan dari anaknya, oleh karena itu kita harus memberikan contoh terbaik agar ditiru oleh anak. Saat orang tua menyuruh dan mengawasi anak belajar, usahakan agar Anda juga terlihat seperti mempelajari sesuatu, misalnya dengan membaca buku. Sesekali ajak anak Anda untuk berdiskusi mengenai suatu topik yang hangat. Dengan begitu anak melihat bahwa orang tuapun ikut belajar.
2. Pilihlah waktu belajar yang baik.
Ketika anak merasa capek, ia akan enggan untuk melakukan apa saja. Oleh karenanya, coba pilihlah waktu yang tepat dimana anak sedang merasa segar untuk melakukan sesuatu, termasuk kegiatan belajar. Anda dapat mencoba di sore hari saat anak sudah mandi sore.
3. Buatlah jadwal belajar.
Anak cenderung untuk melakukan sesuatu yang pasti. Dengan membuat jadwal belajar secara rutin, anak akan mengerti bahwa jam yang ditentukan tersebut merupakan waktunya untuk belajar.
4. Kenali daya konsentrasi anak Anda.
Setiap anak memiliki daya konsentrasi yang berbeda-beda. Coba amati anak Anda, apakah ia tipe anak yang dapat berkonsentrasi selama 2 jam penuh atau hanya 30 menit. Apabila anak Anda merupakan tipe daya konsentrasi pendek, berikan istirahat sejenak disela-sela waktu belajar, setelah itu, anak dapat meneruskan kegiatan belajarnya lagi.
5. Berikan bantuan saat anak membutuhkannya.
Saat mengerjakan PR, kadang anak menemui soal yang sulit untuk dikerjakannya. Coba berikan bantuan saat ia membutuhkannya dengan cara menjelaskan bagaimana untuk menyelesaikan soal tersebut. Dengan begitu, anak dapat mengetahui bagaimana cara mengerjakannya tanpa harus terjebak di soal yang sulit.
Semoga tips diatas dapat membantu dan mudah-mudahan Ibu Shelley tidak perlu teriak-teriak dan kejar-kejaran dengan anaknya lagi ...

Ditulis ulang oleh Jihan dari berbagai sumber.
 

Selasa, 18 September 2012

KARYA WISATA

WISATA BOROBUDUR

Karya wisata merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan SDN Kemurang Wetan 02 setiap tahun. Program ini dilaksanakan berdasarkan usulan wali murid kelas enam sebagai tanda untuk kelas enam mengakhiri masa studinya selama enam tahun di sekolah.
Tujuan Wisata biasanya berubah dari tahun ke tahun. Bandung, Jakarta, Bogor, Jogjakarta, Semaranag merupakan kota-kota yang setiapa kali menjadi tujuan karya wisata. 
Satu hal yang sangat dipegang dalam pelaksanaan karya wisata adalah faktor keselamatan. Berkaitan dengan faktor keselamatan ini sekolah bekerja sama dengan pihak biro perjalanan mengkondisikan perjalanan dan proses perjalanan berlangsung 'safe' dan menyenangkan.



Laman